Samurai perguruan Yagyu yang legendaris merangkap polisi rahasia Tokuga
Senin, 27 Juni 2011
10 Pahlawan Jepang Yg Sering Dijadikan Tokoh Komik Dan Arketipikal
Samurai perguruan Yagyu yang legendaris merangkap polisi rahasia Tokuga
Kamis, 23 Juni 2011
Rabu, 22 Juni 2011
Pil Pahit itu bernama "Restorasi Meiji"
Pil Pahit itu bernama "Restorasi Meiji"
Oleh: Rifki Muhida*
Apa yang dilakukan Jepang untuk menjadi sebuah bangsa besar di dunia yang sarat dengan kemajuan iptek, merupakan sebuah fenomena transformasi bangsa yang sangat menarik dan patut dipelajari oleh bangsa Indonesia yang saat ini sedang dalam reorientasi menuju Indonesia baru. Jepang yang minim sumber daya alam, dan pernah dihancurleburkan dalam perang dunia kedua, ternyata sangat mengejutkan (dalam waktu yang singkat) muncul sebagai raksasa baru dalam iptek dan ekonomi. Barang-barang impor dari Jepang yang hi-tech dari superkomputer hingga kapal, dari merk Sony hingga Mitsubishi menjadi komoditi luas diseluruh dunia dengan nilai kompetitif yang tinggi. Tulisan ini tidak dimaksudkan menonjolkan Jepang secara berlebihan ataupun mengerdilkan bangsa kita, tetapi memberikan suatu gambaran yang positif yang sekiranya dapat kita ambil sebagai pelajaran.
Walau ekonomi Jepang sedang mengalami kondisi yang tidak menggembirakan belakangan ini dikarenakan krisis berkepanjangan negara-negara Asia, namun fundamental ekonomi Jepang yang kuat dan didukung oleh surflus perdagangan yang besar akan segera mengembalikan perekonomian negara ini ketempat semula. Penulis sendiri yang saat ini berada di Jepang mengamati dan merasakan sendiri bahwa krisis ekonomi Jepang sepertinya tidak ada, masyarakat Jepang sepertinya tidak merasakan adanya krisis tersebut. Aktivitas sosial-ekonomi, lapangan pekerjaan yang memadai, suplai barang yang lancar dan lain-lain yang berkaitan dengan gerak perekonomian berjalan normal seperti tahun-tahun sebelumnya, kalaupun ada penurunan tidak terlalu signifikan. Ini berbeda dengan yang negara kita alami saat ini, dimana krisis ekonomi berkepanjangan telah menghancurkan struktur ekonomi bangsa bahkan merobohkan tatanan dan nilai-nail sosial dimasyarakat. Mungkin beberapa alasan dapat disebutkan kenapa krisis ekonomi Jepang tidak menyebabkan negara ini terpuruk adalah; nilai yen yeng tetap stabil bahkan cendrung naik, tingkat kemakmuran yang tinggi, etos kerja dan budaya masyarakat yang kondusif, kemampuan ekspor barang teknologi yang terus meningkat, dan tidak diperlukannya pembangunan infratsruktur besar maupun investasi dibidang properti (mengingat tidak adanya peningkatan jumlah penduduk) .
Ekonomi dan Iptek saat ini telah diterima sebagai parameter untuk menentukan kemajuan suatu bangsa, namun semua itu tidak terlepas dari manusianya, Manusia adalah sentral dari suatu bangsa. Karena merupakan sentral, aspek terpenting yang melekat pada manusia itu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Jadi kata kuncinya adalah pendidikan. Jepang menyadari ini sekitar 130 tahun yang lalu, diawali oleh usaha besar-besaran kaisar Meiji (1868-1912) untuk menciptakan "Jepang baru", yaitu transformasi dari negara yang terisolasi dan miskin menjadi negara yang modern yang terkenal dengan istilah "Restorasi Meiji". Sebuah doktrin penting yang mengilhami restorasi Meiji dan menjadi pandangan hidup orang Jepang tentang pentingnya pendidikan, dirumuskan pertamakali oleh Fukuzawa Yukichi, bapak pendidikan Jepang yang hidup pada zaman Meiji. Menurut Fukuzawa, kedudukan manusia dalam suatu negara harus ditentukan oleh status pendidikannya, bukan oleh nilai-nilai yang dibawa sejak lahir sebagai warisan. Atas pemikiran dan upaya yang luar biasa dari Fukuzawa dalam merestorasi pendidikan Jepang, pemerintah Jepang hingga saat ini memberikan kehormatan tertinggi dengan manampilkan gambar Fukuzawa dalam nilai tertinggi dari mata uang Jepang, sepuluh ribu yen.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa Jepang dahulu sangat miskin sehingga banyak orang-orang Jepang yang "merantau" meninggalkan negaranya mencari kehidupan baru di Amerika, Brazil atau Peru yang saat itu sedang dalam proses kelahiran suatu negara. Sehingga tidak heran kalau pernah mendengar istilah "Nikei" yaitu sebutan untuk orang Amerika, Brazil, atau Peru keturunan Jepang. Sebut saja Persiden Peru Fujimori, yang dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau dia keturunan Jepang.
Mengenai Jepang yang miskin tergambar pada sebuah Novel terkenal karya Ariyoshi Sawako yang bercerita tetang "Ubasate" yaitu kebiasaan para petani miskin Jepang yang tidak mampu memberi makan orang tuanya yang jompo karena kemiskinannya, maka orang tuanya tersebut dibawa pergi kegunung untuk dibuang. Dalam Ubasate diceritakan seorang nenek ketika digendong oleh anaknya untuk dibuang kegunung, si nenek itu berkali-kali mematahkan cabang atau ranting-ranting kayu dan membuangnya ke jalan. Ketika anaknya bertanya kepada ibunya mengapa melakukan hal itu, ibunya berkata,"Agar kamu tidak tersesat pada waktu kembali", Ketika anaknya mendengar ucapan ini, maka berlinanglah airmatanya, dan menggendong ibunya kembali pulang.
Kembali pada Restoraji Meiji, bahwa hal yang paling terpenting dari restorasi ini adalah restorasi dibidang pendidikan, yaitu mengubah sistem pendidikan dari tardisional menjadi modern (saat itu dimulai dengan mengadopsi sistem Jerman), program wajib belajar, mengirim mahasiswa Jepang untuk belajar ke luar negeri (ke Francis dan Jerman), dan meningkatkan anggaran sektor pendidikan secara drastis. Apa yang telah dilakukan Kaisar Meiji ketika itu adalah suatu keberanian yang tidak akan terpikirkan oleh para pemimpin negara kita dari era Soekarno hingga Gus Dur saat ini.
Adalah sangat menyedihkan melihat anggaran sektor pendidikan dalam APBN yang disetujui oleh DPR dari tahun ketahun yang secara prosentase sangat rendah. Rasanya kita akan terus menjadi bangsa yang terpuruk dan terbelakang sementara sumber daya alam indonesia terus saja dikuras habis oleh bangsa lain tanpa memberikan suatu nilai tambah yang berarti.
Untuk melihat hal yang nyata tentang bagaimana restorasi pendidikan dijalankan ketika itu dapat kita lihat pada Film seri "Oshin" yang sempat diputar dibeberapa stasiun televisi ditanah air bebera tahun silam. Kalau kita sedikit jeli melihat film itu, kita akan menjumpai beberapa adegan yang membuat kita terkesima, yaitu bagaimana Oshin yang ketika itu harus bekerja untuk mempertahankan hidup karena ditinggal mati suaminya, sambil menggendong anak harus mengikuti pelajaran sekolah yang letaknya jauh serta ditempat terpencil.
Saat ini wajib belajar masih dijalankan dengan ketat dijepang dari SD sampai SMA, sehingga tidak heran hampir 100 persen penduduk Jepang tamat SMA dan hampir tidak ada yang buta hurup, artinya hampir 100 persen penduduk Jepang dapat membaca kanji yang jumlahnya sekitar 3000 kanji beserta kombinasi berikut cara bacanya. Bandingkan dengan apa yang kita baca di koran harian Jawa pos beberapa waktu lalu, bahwa disebuah kabupaten di pulau Jawa sebagaimana laporan bupati kabupaten tersebut, ada lebih 50 persen pendudukanya tidak tamat SD. Bagaimana dengan kabupaten-kabupaten lain diluar Jawa, mungkin lebih parah kondisinya.
Sebagian besar lulusan SMA di Jepang melanjutkan ke universitas atau sekolah kejuruan. Ada juga universitas terbuka istilahnya "Hosyo daigaku" yang perkuliahannya dilakukan melalui TV swasta khusus selama 18 jam nonstop setiap hari, dan materinya diberikan oleh profesor-profesor yang cukup terkenal diseluruh Jepang. Prosentase lulusan S-1 yang melanjutkan S-2 sangat besar, contohnya apa yang dilakukan oleh Osaka University, hampir 70 persen mahasiswa S-1 diuniversitas ini melanjutkan S-2, dan 10 persen ke S-3.
Karena wajib belajar, uang sekolah dan fasilitas lainnya dari SD sampai SMP terutama untuk keluarga menengah kebawah menjadi kewajiban negara, beda dengan istilah wajib belajar di Indonesia yang ditempatkan sebagai retorika politik belaka. Karena wajib belajar setiap orang tua akan mendapat surat teguran bahkan sangsi kalau anaknya hingga umur 7 tahun belum dimasukkan sekolah. Pemerintah Jepang menyediakan anggaran yang sangat besar untuk pendidikan. Sebagai ilustrasi gaji guru SD disini berkisar 15 juta- 55 juta rupiah perbulan tapi tentunya disertai dengan produktifitas dan aktivitas mengajar yang tinggi. Etos kerja guru-guru Jepang bisa dilihat dari begitu sibuknya jadwal mengajar dan jadwal persiapan pengajaran, sehingga mereka harus bekerja hingga larut malam bahkan banyak yang hari minggupun harus ke sekolah untuk mempersiapkan materi pelajaran. Untuk guru TK pun mereka tidak mau ketinggalan sibuk mendatangi rumah-rumah anak didiknya untuk mengecek apakah hubungan antara anak dan orang tua harmonis, dan setiap bulan harus dilaporkan kepada kepala sekolah. Sebagai tambahan, dari TK sampai SMA dijepang belajar dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore kecuali sabtu sampai jam 12 siang yang biasa diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Siswa sengaja dibuat sibuk dengan tugas tugas dan pekerjaan rumah ataupun aktivitas yang yang menunjang pertumbuhan kreatifitas .
Hampir semua SD diseluruh Jepang dilengkapi kolam renang, lapangan bola/baseball, aula, fasilitas olah raga ruang tertutup (basket, bulu tangkis dll), laboratorium komputer,laboratorium fisika-kimia dan Biologi, laboratorium mesin bubut untuk membuat alat ketrampilan, laboratorium menggambar dan lain-lain. Jangan heran kalau bangunan SD disini sangat besar dan dilengkapi dengan berbagai ruangan aktivitas dan ketrampilan. Selain sekolah yang memiliki fasilitas lahan yang luas adalah taman-taman kota yang bertebaran disetiap sudut kota, hal ini sangat ironis kalau kita melihat rumah orang Jepang yang sempit dan kecil-kecil. Beberapa TK dan SD disini bahkan dilengkapi dengan fasilitas laboratorium semacam Mikroskop. Teman saya yang anaknya sekolah di TK bercerita, belakangan dia agak sulit makan karena terus diperotes oleh anaknya, setelah anaknya melihat bakteri dimikroskop.
Investasi yang ditanamkan Jepang untuk pendidkan sangat besar namun hasil yang diperolah dari investasi itu bisa berlipat-lipat, sebagaimana yang kita lihat tentang Jepang sekarang ini dengan GNP melebihi 34.000 USD (Indonesia 700 USD), semua itu dimulai dari pil jitu yang disebut restorasi Meiji.
Didukung anggaran penelitian yang sangat besar, saat ini fasilitas untuk penelitian di Jepang termasuk memadai, baik dari segi peralatan, jurnal ilmiah, buku dan profesor. Contohnya di Osaka University, mungkin tidak jauh berbeda dengan universitas negeri Jepang lainnya, untuk pembelian alat dan bahan-bahan eksperimen semuanya gratis tinggal pesan beberapa hari kemudian datang. Padahal harga barang tersebut sangat mahal yang rasanya tidak mungkin bisa dilakukan di Indonesia. Seperti seorang teman mahasiswa Indonesia program Doktor baru-baru ini yang melakukan eksperimen tentang liquid crystals yang nantinya dapat digunakan untuk layar tipis komputer atau TV memerlukan bahan kimia beberapa gram yang harganya kalau dirupiahkan sekitar 30 juta rupiah, dan hanya dipakai untuk beberapa jam penyinaran dengan laser. Namun oleh pihak universitas maupun profesor merekomendasikan mengingat arti penting penelitian itu dan hasil yang akan diperoleh dikemudian hari.
Untuk fasilitas referensi semacam jurnal ilmiah diperpustakaan maupun media elektronik hampir lengkap walau kebanyakan dalam bahasa Jepang, hampir semua jurnal internasional dari berbagai bidang tersedia dan dapat diakses di perpustakaan atau melalui internet, bahkan beberapa jurnal dari yang hampir seratus tahun lalupun ada. Penulis pernah mendapatkan jurnal asli yang ditulis Albert Einstein 96 tahun yang lalu dalam bahasa Jerman. Kebanyakan jurnal tua disini dalam bahasa Jerman karena dahulu Jepang saat restorasi Meiji banyak mengirimkan mahasiswanya ke Jerman, dan saat itu Jerman menjadi pusat pengembangan sains dan teknologi.
Jika kita tidak menemukan jurnal yang kita cari, maka pihak perpustakaan universitas akan mencarikan diseluruh perpustakaan di Jepang kalau tidak dapat diseluruh Jepang akan dicarikan diseluruh dunia, dan hanya dalam satu minggu sudah tersedia. Begitupun buku akan dicarikan atau dipinjamkan ke universitas lain, kalau tidak akan dibelikan oleh perpustakaan. Di Indonesia setengah mati sulitnya mendapatkan jurnal ilmiah, misalkan dalam satu paper ada tigapuluh referensi jurnal paling hanya tiga yang dapat, dan itu dapat membuat semangat meneliti menjadi menurun.
Jepang sendiri hampir semua bidang ilmu memiliki jurnal ilmiahnya yang sudah berjalan secara rutin sejak sekitar 80 tahun yang lalu. Misalnya jurnal Fisikawan Jepang bidang Fiska matematika, sudah dimulai sejak tahun 1920 an. Sementara di Indonesia sampai saat ini mungkin belum ada, bahkan jurnal yang sifatnya umum seperti jurnal Fisika Indonesia baru berjalan beberapa tahun dan sering tersendat-sendat, apalagi jurnal yang sifatnya khusus. Keberhasilan sistem pendidikan yang didukung dengan fasilitas dana yang memadai selain didukung oleh manajemen dan etos kerja yang tinggi membuat tingkat produktifitas peneliti Jepang menjadi tertinggi diduia. Ini bisa kita lihat dari jumlah publikasi internasional dan paten yang dihasilkan setiap tahunnya yang jumlahnya mendominasi hampir diseluruh bidang.
Jepang saat ini memiliki lebih dari 730.000 peneliti untuk 120 juta penduduk Jepang. Angka ini berlipat kali lebih besar dari jumlah peneliti Indonesia yang jumlahnya 30.000 peneliti untuk 220 juta penduduk Indonesia. Selain jumlah peneliti yang besar itu, juga kenyamanan diperoleh dari anggaran peneliti yang besar yang mencapai 3.0 % dari GDP, sementara Indonesia berkisar 0.2 % dari GDP, jauh dari standar yang di tetapkan PBB, 1.0 % dari GDP. Melihat angka-angka ini ucapan Habibie sepuluh tahun lalu, bahwa dalam 50 tahun bangsa Indonesia sudah bisa mengejar Jepang, kelihatannya hanyalah sebuah kehampaan.
Oleh: Rifki Muhida*
Apa yang dilakukan Jepang untuk menjadi sebuah bangsa besar di dunia yang sarat dengan kemajuan iptek, merupakan sebuah fenomena transformasi bangsa yang sangat menarik dan patut dipelajari oleh bangsa Indonesia yang saat ini sedang dalam reorientasi menuju Indonesia baru. Jepang yang minim sumber daya alam, dan pernah dihancurleburkan dalam perang dunia kedua, ternyata sangat mengejutkan (dalam waktu yang singkat) muncul sebagai raksasa baru dalam iptek dan ekonomi. Barang-barang impor dari Jepang yang hi-tech dari superkomputer hingga kapal, dari merk Sony hingga Mitsubishi menjadi komoditi luas diseluruh dunia dengan nilai kompetitif yang tinggi. Tulisan ini tidak dimaksudkan menonjolkan Jepang secara berlebihan ataupun mengerdilkan bangsa kita, tetapi memberikan suatu gambaran yang positif yang sekiranya dapat kita ambil sebagai pelajaran.
Walau ekonomi Jepang sedang mengalami kondisi yang tidak menggembirakan belakangan ini dikarenakan krisis berkepanjangan negara-negara Asia, namun fundamental ekonomi Jepang yang kuat dan didukung oleh surflus perdagangan yang besar akan segera mengembalikan perekonomian negara ini ketempat semula. Penulis sendiri yang saat ini berada di Jepang mengamati dan merasakan sendiri bahwa krisis ekonomi Jepang sepertinya tidak ada, masyarakat Jepang sepertinya tidak merasakan adanya krisis tersebut. Aktivitas sosial-ekonomi, lapangan pekerjaan yang memadai, suplai barang yang lancar dan lain-lain yang berkaitan dengan gerak perekonomian berjalan normal seperti tahun-tahun sebelumnya, kalaupun ada penurunan tidak terlalu signifikan. Ini berbeda dengan yang negara kita alami saat ini, dimana krisis ekonomi berkepanjangan telah menghancurkan struktur ekonomi bangsa bahkan merobohkan tatanan dan nilai-nail sosial dimasyarakat. Mungkin beberapa alasan dapat disebutkan kenapa krisis ekonomi Jepang tidak menyebabkan negara ini terpuruk adalah; nilai yen yeng tetap stabil bahkan cendrung naik, tingkat kemakmuran yang tinggi, etos kerja dan budaya masyarakat yang kondusif, kemampuan ekspor barang teknologi yang terus meningkat, dan tidak diperlukannya pembangunan infratsruktur besar maupun investasi dibidang properti (mengingat tidak adanya peningkatan jumlah penduduk) .
Ekonomi dan Iptek saat ini telah diterima sebagai parameter untuk menentukan kemajuan suatu bangsa, namun semua itu tidak terlepas dari manusianya, Manusia adalah sentral dari suatu bangsa. Karena merupakan sentral, aspek terpenting yang melekat pada manusia itu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Jadi kata kuncinya adalah pendidikan. Jepang menyadari ini sekitar 130 tahun yang lalu, diawali oleh usaha besar-besaran kaisar Meiji (1868-1912) untuk menciptakan "Jepang baru", yaitu transformasi dari negara yang terisolasi dan miskin menjadi negara yang modern yang terkenal dengan istilah "Restorasi Meiji". Sebuah doktrin penting yang mengilhami restorasi Meiji dan menjadi pandangan hidup orang Jepang tentang pentingnya pendidikan, dirumuskan pertamakali oleh Fukuzawa Yukichi, bapak pendidikan Jepang yang hidup pada zaman Meiji. Menurut Fukuzawa, kedudukan manusia dalam suatu negara harus ditentukan oleh status pendidikannya, bukan oleh nilai-nilai yang dibawa sejak lahir sebagai warisan. Atas pemikiran dan upaya yang luar biasa dari Fukuzawa dalam merestorasi pendidikan Jepang, pemerintah Jepang hingga saat ini memberikan kehormatan tertinggi dengan manampilkan gambar Fukuzawa dalam nilai tertinggi dari mata uang Jepang, sepuluh ribu yen.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa Jepang dahulu sangat miskin sehingga banyak orang-orang Jepang yang "merantau" meninggalkan negaranya mencari kehidupan baru di Amerika, Brazil atau Peru yang saat itu sedang dalam proses kelahiran suatu negara. Sehingga tidak heran kalau pernah mendengar istilah "Nikei" yaitu sebutan untuk orang Amerika, Brazil, atau Peru keturunan Jepang. Sebut saja Persiden Peru Fujimori, yang dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau dia keturunan Jepang.
Mengenai Jepang yang miskin tergambar pada sebuah Novel terkenal karya Ariyoshi Sawako yang bercerita tetang "Ubasate" yaitu kebiasaan para petani miskin Jepang yang tidak mampu memberi makan orang tuanya yang jompo karena kemiskinannya, maka orang tuanya tersebut dibawa pergi kegunung untuk dibuang. Dalam Ubasate diceritakan seorang nenek ketika digendong oleh anaknya untuk dibuang kegunung, si nenek itu berkali-kali mematahkan cabang atau ranting-ranting kayu dan membuangnya ke jalan. Ketika anaknya bertanya kepada ibunya mengapa melakukan hal itu, ibunya berkata,"Agar kamu tidak tersesat pada waktu kembali", Ketika anaknya mendengar ucapan ini, maka berlinanglah airmatanya, dan menggendong ibunya kembali pulang.
Kembali pada Restoraji Meiji, bahwa hal yang paling terpenting dari restorasi ini adalah restorasi dibidang pendidikan, yaitu mengubah sistem pendidikan dari tardisional menjadi modern (saat itu dimulai dengan mengadopsi sistem Jerman), program wajib belajar, mengirim mahasiswa Jepang untuk belajar ke luar negeri (ke Francis dan Jerman), dan meningkatkan anggaran sektor pendidikan secara drastis. Apa yang telah dilakukan Kaisar Meiji ketika itu adalah suatu keberanian yang tidak akan terpikirkan oleh para pemimpin negara kita dari era Soekarno hingga Gus Dur saat ini.
Adalah sangat menyedihkan melihat anggaran sektor pendidikan dalam APBN yang disetujui oleh DPR dari tahun ketahun yang secara prosentase sangat rendah. Rasanya kita akan terus menjadi bangsa yang terpuruk dan terbelakang sementara sumber daya alam indonesia terus saja dikuras habis oleh bangsa lain tanpa memberikan suatu nilai tambah yang berarti.
Untuk melihat hal yang nyata tentang bagaimana restorasi pendidikan dijalankan ketika itu dapat kita lihat pada Film seri "Oshin" yang sempat diputar dibeberapa stasiun televisi ditanah air bebera tahun silam. Kalau kita sedikit jeli melihat film itu, kita akan menjumpai beberapa adegan yang membuat kita terkesima, yaitu bagaimana Oshin yang ketika itu harus bekerja untuk mempertahankan hidup karena ditinggal mati suaminya, sambil menggendong anak harus mengikuti pelajaran sekolah yang letaknya jauh serta ditempat terpencil.
Saat ini wajib belajar masih dijalankan dengan ketat dijepang dari SD sampai SMA, sehingga tidak heran hampir 100 persen penduduk Jepang tamat SMA dan hampir tidak ada yang buta hurup, artinya hampir 100 persen penduduk Jepang dapat membaca kanji yang jumlahnya sekitar 3000 kanji beserta kombinasi berikut cara bacanya. Bandingkan dengan apa yang kita baca di koran harian Jawa pos beberapa waktu lalu, bahwa disebuah kabupaten di pulau Jawa sebagaimana laporan bupati kabupaten tersebut, ada lebih 50 persen pendudukanya tidak tamat SD. Bagaimana dengan kabupaten-kabupaten lain diluar Jawa, mungkin lebih parah kondisinya.
Sebagian besar lulusan SMA di Jepang melanjutkan ke universitas atau sekolah kejuruan. Ada juga universitas terbuka istilahnya "Hosyo daigaku" yang perkuliahannya dilakukan melalui TV swasta khusus selama 18 jam nonstop setiap hari, dan materinya diberikan oleh profesor-profesor yang cukup terkenal diseluruh Jepang. Prosentase lulusan S-1 yang melanjutkan S-2 sangat besar, contohnya apa yang dilakukan oleh Osaka University, hampir 70 persen mahasiswa S-1 diuniversitas ini melanjutkan S-2, dan 10 persen ke S-3.
Karena wajib belajar, uang sekolah dan fasilitas lainnya dari SD sampai SMP terutama untuk keluarga menengah kebawah menjadi kewajiban negara, beda dengan istilah wajib belajar di Indonesia yang ditempatkan sebagai retorika politik belaka. Karena wajib belajar setiap orang tua akan mendapat surat teguran bahkan sangsi kalau anaknya hingga umur 7 tahun belum dimasukkan sekolah. Pemerintah Jepang menyediakan anggaran yang sangat besar untuk pendidikan. Sebagai ilustrasi gaji guru SD disini berkisar 15 juta- 55 juta rupiah perbulan tapi tentunya disertai dengan produktifitas dan aktivitas mengajar yang tinggi. Etos kerja guru-guru Jepang bisa dilihat dari begitu sibuknya jadwal mengajar dan jadwal persiapan pengajaran, sehingga mereka harus bekerja hingga larut malam bahkan banyak yang hari minggupun harus ke sekolah untuk mempersiapkan materi pelajaran. Untuk guru TK pun mereka tidak mau ketinggalan sibuk mendatangi rumah-rumah anak didiknya untuk mengecek apakah hubungan antara anak dan orang tua harmonis, dan setiap bulan harus dilaporkan kepada kepala sekolah. Sebagai tambahan, dari TK sampai SMA dijepang belajar dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore kecuali sabtu sampai jam 12 siang yang biasa diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Siswa sengaja dibuat sibuk dengan tugas tugas dan pekerjaan rumah ataupun aktivitas yang yang menunjang pertumbuhan kreatifitas .
Hampir semua SD diseluruh Jepang dilengkapi kolam renang, lapangan bola/baseball, aula, fasilitas olah raga ruang tertutup (basket, bulu tangkis dll), laboratorium komputer,laboratorium fisika-kimia dan Biologi, laboratorium mesin bubut untuk membuat alat ketrampilan, laboratorium menggambar dan lain-lain. Jangan heran kalau bangunan SD disini sangat besar dan dilengkapi dengan berbagai ruangan aktivitas dan ketrampilan. Selain sekolah yang memiliki fasilitas lahan yang luas adalah taman-taman kota yang bertebaran disetiap sudut kota, hal ini sangat ironis kalau kita melihat rumah orang Jepang yang sempit dan kecil-kecil. Beberapa TK dan SD disini bahkan dilengkapi dengan fasilitas laboratorium semacam Mikroskop. Teman saya yang anaknya sekolah di TK bercerita, belakangan dia agak sulit makan karena terus diperotes oleh anaknya, setelah anaknya melihat bakteri dimikroskop.
Investasi yang ditanamkan Jepang untuk pendidkan sangat besar namun hasil yang diperolah dari investasi itu bisa berlipat-lipat, sebagaimana yang kita lihat tentang Jepang sekarang ini dengan GNP melebihi 34.000 USD (Indonesia 700 USD), semua itu dimulai dari pil jitu yang disebut restorasi Meiji.
Didukung anggaran penelitian yang sangat besar, saat ini fasilitas untuk penelitian di Jepang termasuk memadai, baik dari segi peralatan, jurnal ilmiah, buku dan profesor. Contohnya di Osaka University, mungkin tidak jauh berbeda dengan universitas negeri Jepang lainnya, untuk pembelian alat dan bahan-bahan eksperimen semuanya gratis tinggal pesan beberapa hari kemudian datang. Padahal harga barang tersebut sangat mahal yang rasanya tidak mungkin bisa dilakukan di Indonesia. Seperti seorang teman mahasiswa Indonesia program Doktor baru-baru ini yang melakukan eksperimen tentang liquid crystals yang nantinya dapat digunakan untuk layar tipis komputer atau TV memerlukan bahan kimia beberapa gram yang harganya kalau dirupiahkan sekitar 30 juta rupiah, dan hanya dipakai untuk beberapa jam penyinaran dengan laser. Namun oleh pihak universitas maupun profesor merekomendasikan mengingat arti penting penelitian itu dan hasil yang akan diperoleh dikemudian hari.
Untuk fasilitas referensi semacam jurnal ilmiah diperpustakaan maupun media elektronik hampir lengkap walau kebanyakan dalam bahasa Jepang, hampir semua jurnal internasional dari berbagai bidang tersedia dan dapat diakses di perpustakaan atau melalui internet, bahkan beberapa jurnal dari yang hampir seratus tahun lalupun ada. Penulis pernah mendapatkan jurnal asli yang ditulis Albert Einstein 96 tahun yang lalu dalam bahasa Jerman. Kebanyakan jurnal tua disini dalam bahasa Jerman karena dahulu Jepang saat restorasi Meiji banyak mengirimkan mahasiswanya ke Jerman, dan saat itu Jerman menjadi pusat pengembangan sains dan teknologi.
Jika kita tidak menemukan jurnal yang kita cari, maka pihak perpustakaan universitas akan mencarikan diseluruh perpustakaan di Jepang kalau tidak dapat diseluruh Jepang akan dicarikan diseluruh dunia, dan hanya dalam satu minggu sudah tersedia. Begitupun buku akan dicarikan atau dipinjamkan ke universitas lain, kalau tidak akan dibelikan oleh perpustakaan. Di Indonesia setengah mati sulitnya mendapatkan jurnal ilmiah, misalkan dalam satu paper ada tigapuluh referensi jurnal paling hanya tiga yang dapat, dan itu dapat membuat semangat meneliti menjadi menurun.
Jepang sendiri hampir semua bidang ilmu memiliki jurnal ilmiahnya yang sudah berjalan secara rutin sejak sekitar 80 tahun yang lalu. Misalnya jurnal Fisikawan Jepang bidang Fiska matematika, sudah dimulai sejak tahun 1920 an. Sementara di Indonesia sampai saat ini mungkin belum ada, bahkan jurnal yang sifatnya umum seperti jurnal Fisika Indonesia baru berjalan beberapa tahun dan sering tersendat-sendat, apalagi jurnal yang sifatnya khusus. Keberhasilan sistem pendidikan yang didukung dengan fasilitas dana yang memadai selain didukung oleh manajemen dan etos kerja yang tinggi membuat tingkat produktifitas peneliti Jepang menjadi tertinggi diduia. Ini bisa kita lihat dari jumlah publikasi internasional dan paten yang dihasilkan setiap tahunnya yang jumlahnya mendominasi hampir diseluruh bidang.
Jepang saat ini memiliki lebih dari 730.000 peneliti untuk 120 juta penduduk Jepang. Angka ini berlipat kali lebih besar dari jumlah peneliti Indonesia yang jumlahnya 30.000 peneliti untuk 220 juta penduduk Indonesia. Selain jumlah peneliti yang besar itu, juga kenyamanan diperoleh dari anggaran peneliti yang besar yang mencapai 3.0 % dari GDP, sementara Indonesia berkisar 0.2 % dari GDP, jauh dari standar yang di tetapkan PBB, 1.0 % dari GDP. Melihat angka-angka ini ucapan Habibie sepuluh tahun lalu, bahwa dalam 50 tahun bangsa Indonesia sudah bisa mengejar Jepang, kelihatannya hanyalah sebuah kehampaan.
*Rifki Muhida, Mahasiswa Program Pasca Sarjana Fisika Teori di Osaka University, Jepang.
Apa Itu Hanami 花見
Pada saat hanami biasanya orang Jepang mengajak rekan rekan sekerja atau keluarga untuk berkumpul dibawah pohon sakura yang lagi mekar sambil minum sake atau berkaraoke. Untuk daerah Tokyo yang terkenal sebagai tempat hamani yang saya ketahui antara lain di Taman Shinjuku (shinjuko Gyouen 新宿御苑)、kemudian di Ueno Kouen (上野公園) dan Asakusa Kouen 浅草公園dipinggiran sungai sumida 隅田川di dekat kaminarimon Asakusa temple.
Kalau daerah Nihonkai sana seperti Kanazawa dan Toyama yang paling bagus di Kenrokuen 兼六園di Kanazawa dan Hida Takayama 飛騨高山dekat Toyama. bagi yang tinggal di daerah sekitar Kobe, Kyoto dan Osaka tentu saja banyak tempat yang menjadi tempat favorit berhanami berikut ini yang pernah saya kunjungi antara lain Castle Himeji 姫路城 dan sekitarnya, Taman Osaka castle Osakajo 大阪城公園, Koimizudera 清水寺 Kyoto, dan arashiyama kouen 嵐山 Kyoto
Kalau daerah Nihonkai sana seperti Kanazawa dan Toyama yang paling bagus di Kenrokuen 兼六園di Kanazawa dan Hida Takayama 飛騨高山dekat Toyama. bagi yang tinggal di daerah sekitar Kobe, Kyoto dan Osaka tentu saja banyak tempat yang menjadi tempat favorit berhanami berikut ini yang pernah saya kunjungi antara lain Castle Himeji 姫路城 dan sekitarnya, Taman Osaka castle Osakajo 大阪城公園, Koimizudera 清水寺 Kyoto, dan arashiyama kouen 嵐山 Kyoto
Sedangkan untuk daerah Hiroshima selain di Heiwa Kouen sepanjang sungai dekat museum Bom atom juga di Jembatan kayu Kintaikyo Iwakuni. Bagi Mahasiswa Hiroshima University tempat hanami yang paling dekat dari kampus Hiroshima Daigaku adalah di Kagamiyama Koeun (鏡山公園)
Menurut sejarah Hanami ini dimulai sejak abad ke 9 yang dilakukan oleh keluarga kaisar (tenno 天皇)dan golongan Bangsawan Kizoku (貴族)pada masa itu、tetapi dalam perkembangan selanjutnya mulai abad ke 13 kaum Samurai juga melakukan Hanami ini dan akhirnya sejak abad ke 17 seluruh golongan masyarakat atau masyarakat biasa juga bisa melakukan hanami ini.
~ ga hoshii (Ingin ~)
Dalam bahasa Jepang, ada 2 cara untuk mengungkapkan rasa keinginan. Yaitu:
1. ~ ga hoshii desu (saya ingin ~), digunakan untuk menyatakan keinginan untuk memiliki sesuatu. Misalnya: Saya ingin mobil, saya ingin kamera dst.
2. K.kerja (stem) tai desu, digunakan untuk menyatakan keinginan untuk melakukan sesuatu. Misalnya, saya ingin membeli mobil, saya ingin pergi ke Bali dst.
Pada bagian ini saya hanya akan menjelaskan point ke-1, yaitu keinginan untuk memiliki sesuatu.
Pola Kalimat | |
• ~ ga hoshii desu | Saya ingin ~ |
• Kaban | Tas |
• Kaban ga hoshii desu | Saya ingin tas |
• Kaban ga hoshikunai desu | Saya tidak ingin tas. |
Note: Untuk membuat bentuk negatif, anda tinggal menghilangkan i dan kemudian tambahkan kunai.
Pola Kalimat | ||
1. | Atarashii kamera ga hoshii desu. あたらしいカメラがほしいです。 | Saya ingin kamera |
2. | A: Nani ga hoshii desu ka. なにがほしいですか。 | A: Mau apa? |
B: Kuruma ga hoshii desu. くるまがほしいです。 | B: Saya ingin mobil. | |
3. | Nani mo hoshikunai desu. なにもほしくないです。 | Saya tidak mau apa-apa. |
Menanyakan Pendapat
Kata sifat Bahasa Jepang diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu kata sifat i dan kata sifat na. Kata Sifat i adalah kata sifat yang berahiran i, sedangkan kata sifat na adalah kata sifat yang tidak berakhiran i.
- Kata Sifat i
Menanyakan Pendapat | |
Bagaimana dengan ~ | : ~wa doo desu ka. ~はどうですか。 |
Bagaimana dengan bahasa Jepang? | : Nihongo wa doo desu ka. にほんごはどうですか。 |
Sulit. | : Muzukashii desu. むずかしいです。 |
Bahasa Jepang sulit. | : Nihongo wa muzukashii desu. にほんごはむずかしいです。 |
Bahasa Jepang sangat sulit. | : Nihongo wa totemo muzukashii desu にほんごはとてもむずかしいです。 |
Mudah | : Yasashii desu やさしいです。 |
Bahasa Jepang mudah | : Nihongo wa yasashii desu にほんごはやさしいです。 |
Menarik | : Omoshiroi desu おもしろいです。 |
Bahasa Jepang menarik | : Nihongo wa omoshiroi desu にほんごはおもしろいです。 |
Bahasa Jepang mudah dan menarik. | : Nihongo wa yasashii desu. Soshite omoshiroi desu. にほんごはやさしいです。そしておもしろいです。 |
Keterangan:
• ~ wa doo desu ka, digunakan untuk menanyakan pendapat lawan bicara mengenai suatu hal.
• Pola yang digunakan untuk membuat kalimat yang berpredikat kata sifat sama dengan kalimat yang predikatnya kata benda, yaitu "~ wa ~ desu".• Totemo adalah kata keterangan yang artinya "sangat". Kata keterangan selalu berada sebelum kata sifat atau kata kerja.
• Soshite adalah kata sambung yang berarti "dan".
• Pola yang digunakan untuk membuat kalimat yang berpredikat kata sifat sama dengan kalimat yang predikatnya kata benda, yaitu "~ wa ~ desu".• Totemo adalah kata keterangan yang artinya "sangat". Kata keterangan selalu berada sebelum kata sifat atau kata kerja.
• Soshite adalah kata sambung yang berarti "dan".
Contoh Lain: | |
• Kono kamera wa atarashii desu. このカメラはあたらしいです。 | Kamera ini baru. |
• Nihon ryoori wa totemo oishii desu. にほんりょうりはとてもおいしいです。 | Makanan Jepang sangat enak. |
A: Kono tokei wa doo desu ka. このとけいはどうですか。 B: Ii desu. Soshite yasui desu. いいです。そしてやすいです。 | A: Jam ini bagaimana? B: Bagus dan murah. |
Kosakata:
• Doo (どう): Bagaimana?• Muzukashii (むずかしい): Sulit
• Totemo (とても): Sangat
• Yasashii (やさしい): Mudah/Baik hati
• Omoshiro (おもしろい)i: Menarik
• Soshite (そして): Dan (menggabungkan 2 kalimat setara)• Kamera (カメラ): Kamera
• Atarashii (あたらしい): Baru
• Ryoori (りょうり): Masakan• Oishii (おいしい): Enak
• Tokei (とけい): Jam
• Ii (いい): Bagus
• Yasui (やすい): Murah
Waktu di Mulainya Kegiatan
Jam berapa? | : Nan-ji desu ka. なんじですか。 |
Dari jam berapa? | : Nan-ji kara desu ka. なんじからですか。 |
____ dari jam berapa? | : _____ wa nan-ji kara desu ka. ___はなんじからですか。 |
Kerja dari jam berapa? | : Shigoto wa nan-ji kara desu ka. しごとはなんじからですか。 |
Dari jam 8. | : Hachi-ji kara desu. はちじからです。 |
Kerja dari jam 8. | : Shigoto wa hachi-ji kara desu. しごとははちじからです。 |
Dari hari apa? | : Nan yoobi kara desu ka. なんようびからですか。 |
Libur dari hari apa? | : Yasumi wa nan-yoobi kara desu ka. やすみはなんようびからですか。 |
Libur dari hari Sabtu | : Yasumi wa kayoobi kara desu. やすみはかようびからです。 |
Waktu Berakhirnya Kegiatan | |
Sampai jam berapa? | : Nan-ji made desu ka. なんじまでですか。 |
_____ sampai jam berapa? | : ______ wa nan-ji made desu ka. ____はなんじまですか。 |
Kerja sampai jam berapa? | : Shigoto wa nan-ji made desu ka. しごとはなんじまですか。 |
Sampai jam 5. | : Go-ji made desu. ごじまでです。 |
Kerja sampai jam lima. | : Shigoto wa go-ji made desu. しごとはごじまでです。 |
Sampai hari apa? | : Nan yoobi made desu ka. なんようびまでですか。 |
Libur sampai hari apa? | : Yasumi wa nanyoobi made desu ka. やすみはなんようびまでですか。 |
Libur sampai hari Minggu | : Yasumi wa nichiyoobi made desu. やすみはにちようびまでです。 |
Catatan:
• "~ wa ~ ji kara desu", digunakan untuk menyatakan waktu dimulainya kegiatan atau aktifitas, sedangkan "~ wa ~ ji made", digunakan untuk menyatakan waktu berakhirnya suatu kegiatan atau aktifitas.
• Untuk bertanya waktu dimulainya aktifitas gunakan "~ wa ~ ji kara desu ka", sedangkan "~ wa ~ ji made desu ka" digunakan untuk menanyakan kapan waktu berakhirnya kegiatan.
• Untuk bertanya waktu dimulainya aktifitas gunakan "~ wa ~ ji kara desu ka", sedangkan "~ wa ~ ji made desu ka" digunakan untuk menanyakan kapan waktu berakhirnya kegiatan.
Kosakata:
• Kara (から): Dari
• Shigoto (しごと): Kerja/Pekerjaan
• Made (まで): Sampai
• Yasumi (やすみ): Libur
• Doyoobi (どようび): Sabtu
• Nichiyoobi (にちようび): Minggu
• Shigoto (しごと): Kerja/Pekerjaan
• Made (まで): Sampai
• Yasumi (やすみ): Libur
• Doyoobi (どようび): Sabtu
• Nichiyoobi (にちようび): Minggu
Harga & Asal Produk Suatu Benda
Menanyakan Harga | |
Harganya berapa? | : Ikura desu ka. いくらですか。 |
Ini harganya berapa? | : Kore wa ikura desu ka. これはいくらですか。 |
Jam ini harganya berapa? | : Kono tokei wa ikura desu ka. このとけいはいくらですか。 |
Jam itu harganya berapa? | : Sono tokei wa ikura desu ka. そのとけいはいくらですか。 |
___ yen. | : ___ en desu. __えんです。 |
10,000 yen. | : Ichi man en desu. いちまんえんです。 |
Jam ini harganya 10,000 yen. | : Kono tokei wa ichi man en desu. このとけいはいちまんえんです。 |
Penjelasan:
• "Ikura desu ka", digunakan untuk menanyakan harga suatu benda.
• "~ en desu", digunakan untuk menyatakan harga dalam mata uang yen.
• "Kono" (ini), "sono" (itu), dan "ano" (itu) mempunyai arti yang sama dengan "kore", "sore", dan "are".
• Kono, sono, dan ano tidak dapat berdiri sendiri sebagai subjek, namun harus ditambahkan kata benda setelah kata tersebut.
• "Ikura desu ka", digunakan untuk menanyakan harga suatu benda.
• "~ en desu", digunakan untuk menyatakan harga dalam mata uang yen.
• "Kono" (ini), "sono" (itu), dan "ano" (itu) mempunyai arti yang sama dengan "kore", "sore", dan "are".
• Kono, sono, dan ano tidak dapat berdiri sendiri sebagai subjek, namun harus ditambahkan kata benda setelah kata tersebut.
Menanyakan Asal Produk | |
buatan mana? | : Doko no desu ka. どこのですか。 |
___ buatan mana? | : Doko no ____ desu ka. どこの__ですか。 |
Kamera buatan mana? | : Doko no kamera desu ka. どこのカメラですか。 |
Sepatu buatan mana? | : Doko no kutsu desu ka. どこのくつですか。 |
Komputer buatan mana? | : Doko no konpyuutaa desu ka. どこのコンピューターですか。 |
Kamera ini buatan mana? | : Kono kamera wa doko no desu ka. このカメラはどこのですか。 |
Ini buatan Italia. | : Kore wa itaria no desu. これはイタリアのです。 |
Ini kamera buatan Italia. | : Kore wa itaria no kamera desu. これはイタリアのカメラです。 |
Kamera ini buatan Italia. | : Kono kamera wa itaria no desu. このカメラはイタリアのです。 |
Sepatu itu buatan Cina. | : Sono kutsu wa chuugoku no desu. そのくつはちゅうごくのです。 |
Komputer itu buatan Jepang. | : Ano konpyuutaa wa chuugoku no desu. あのコンピューターはちゅうごくのです。 |
Penjelasan:
• Untuk menanyakan asal produk benda gunakan "doko no KB desu ka" (KB buatan mana?)
• Untuk menanyakan asal produk benda gunakan "doko no KB desu ka" (KB buatan mana?)
Contoh Lain | |
• Kono kamera wa suisu no desu. このカメラはスイスのです。 | Kamera ini buatan Swiss. |
• Ano kuruma wa nihon no desu. あの車は日本のです。 | Mobil itu buatan Jepang? |
A: Kore wa doko no kaban desu ka. これはどこのかばんですか。 B: Amerika no desu. アメリカのです。 | A: Ini tas buatan mana? B: Buatan Amerika. |
Menanyakan Lokasi
Pada bagian ini kita akan belajar mengenai kata tunjuk tempat dan bagaimana menanyakan lokasi kepada seseorang. Namun sebelum mempelajari bagian ini silakan kamu hafalkan list mengenai "kosakata tempat":
Menanyakan Tempat | |
Di mana? | : Doko desu ka. どこですか。 |
Toilet di mana? | : Toire wa doko desu ka. トイレはどこですか。 |
Di sini. | : Koko ここ。 |
Di sana. | : Asoko desu. あそこです。 |
Toilet di sini. | : Toire wa koko desu. トイレはここです。 |
Toilet di sana. | : Toire wa asoko desu. トイレはここです。 |
Stasiun di mana? | : Eki wa doko desu ka. えきはどこですか。 |
Stasiun di sana. | : Eki wa asoko desu. えきはあそこです。 |
Penjelasan:
• Koko (di sini), Soko (di sana), dan Asoko (di sana) merupakan kata tunjuk tempat.
• Doko (di mana?), digunakan untuk menanyakan lokasi.
• Koko (di sini), Soko (di sana), dan Asoko (di sana) merupakan kata tunjuk tempat.
• Doko (di mana?), digunakan untuk menanyakan lokasi.
Contoh Lain: | |
• Kyoshitusu wa koko desu. きょうしつはここです。 | Ruang kelas di sini. |
• Asoko wa toshokan desu. あそこはとしょかんです。 | Di sana perpustakaan. |
A: Byooin wa doko desu ka. びょういんはどこですか。 B: Asoko desu. Byooin wa asoko desu. あそこです。びょういんはあそこです。 | A: Rumah sakit di mana? B: Di sana. Rumah sakit di sana. |
Kosakata: |
• Doko (どこ) : Di mana? • Koko (ここ): Di sini • Soko (そこ): Di sana • Asoko (あそこ): Di sana • Toire (トイレ): Toilet • Eki (えき): Stasiun • Kyooshitsu (きょうしつ) : Ruang kelas • Toshokan (としょかん) : Perpustakaan • Byooin (びょういん) : Rumah sakit |
Menanyakan “Yang Mana”
Pada bagian ini anda belajar bagaimana menanyakan "yang mana?" dengan menggunakan kata "dore" dan "dochira". Dore dan dochira mempunyai arti yang sama, yaitu "yang mana", namun penggunaanya berbeda. Dore digunakan untuk menanyakan yang mana diantara banyak benda, sedangkan dochira untuk menanyakan yang mana diantara 2 benda.
Yang mana? | : Dore desu ka. どれですか。 |
: Dochira desu ka. どちらですか。 | |
Pulpen yang mana? | : Boorupen wa dore desu ka. ボールペンはどれですか。 |
Pulpen (punya) kamu yang mana? | : Anata no boorupen wa dore desu ka. あなたのボールペンはどれですか。 |
Yang merah. | : Akai no desu. あかいのです。 |
Pulpen (punya) saya yang merah. | : Watashi no boorupen wa akai no desu. わたしのボールペンはあかいのです。 |
Contoh Lain: | |
• Yamada san no kasa wa shiroi no desu. やまださんのかさはしろいのです。 | Payung Yamada yang warna putih. |
A: Anata no kutsu wa dore desu ka. あなたのくつはどれですか。 B: Kore desu. kuroi no desu. これです。くろいのです。 | A: Sepatu kamu yang mana? B: Yang ini. Yang warna hitam. |
• Watashi no hon wa kore desu. わたしのほんはこれです。 | Buku saya yang ini. |
Latihan 1 | |
Hilda san / Kasa (Akai) | A: Hilda san no kasa wa dore desu ka. B: Kore desu. Akai no desu. |
1. Yamada san / Kaban (Kiiro) 2. Brian san / Enpitsu (Chairo) 3. Dea san / Tokei (Kuroi) 4. Arif san / Jisho (Akai) 5. Anata / Keitai denwa (Pinku) 6. Wilda san / Pen (Murasaki) 7. Ano hito / Megane (Aoi) 8. Kare / Hankachi (Shiroi) | |
Latihan 2: (Gantilah kata yang digarisbawahi dengan pilihan yang tersedia!!!) | ||
A: | Kore wa dare no a kaban desu ka. これはだれのかばんですか。 | Ini tas punya siapa? |
B: | Yamada san no desu. やまださんのです。 | Punya Yamada. |
A: | Anata no a kaban wa dore desu ka. あなたのかばんはどれですか。 | Tas punya kamu yang mana? |
B: | Kore desu. b Akai no desu. これです。あかいのです。 | Ini. Yang merah. |
1. | A. Pen | B. Kuroi |
2. | A. Kutsu | B. Shiroi |
3. | A. Kasa | B. Aoi |
4. | A. Hon | B. Kiiro |
5. | A. Shatsu | B. Midori |
Menyatakan Kepemilikan Benda
Partikel “no” mempunyai banyak fungsi dalam Bahasa Jepang. Sebagian dari fungsi partikel no tersebut sudah dibahas pada pelajaran sebelumnya. Pada bagian ini anda akan belajar kembali mengenai fungsi partikel no yang lain, yaitu untuk menyatakan kepemilikan suatu benda.
Ini sepeda. | : Kore wa jitensha desu. これはじてんしゃです。 |
Ini sepeda (punya) saya. | : Kore wa watashi no jitensha desu. これはわたしのじてんしゃです。 |
Ini sepeda (punya) Tino. | : Kore wa Tino san no jitensha desu. これはティノさんのじてんしゃです。 |
Apakah ini sepeda (punya) kamu? | : Kore wa anata no jitensha desu ka. これはあなたのじてんしゃですか。 |
Iya, punya saya. | : Hai, watashi no desu. はい、わたしのです。 |
Iya, sepeda punya saya. | : Hai, watashi no jitensha desu. はい、わたしのじてんしゃです。 |
Bukan, bukan punya saya. | : Iie, watashi no ja arimasen. いいえ、わたしのじゃありません。 |
Bukan, bukan sepeda punya saya. | : Iie, watashi no jitensha ja arimasen. いいえ、わたしのじてんしゃじゃありません。 |
Ini bukan sepeda punya saya. | : Kore wa watashi no jitensha ja arimasen. これはわたしのじてんしゃじゃありません。 |
Catatan: Untuk menyatakan kepemilikan digunakan partikel “no”. Partikel no pada konteks diatas diartikan “punya atau milik”. Apabila konteksya sudah jelas, kata bendanya dapat dihilangkan.
Contoh Lain:
• Sore wa Yamada san no kamera desu. それはやまださんのカメラです。 | Itu kamera Yamada. |
• Sore wa anata no keitai denwa desu ka. それはあなたのけいたいでんわです。 ... Hai, watashi no desu. はい、わたしのです。 ... Iie, watashi no ja arimasen. いいえ、わたしのじゃありません。 | Apakah itu HP kamu? ... Iya, punya saya. ... Bukan, bukan punya saya. |
• Kore wa otoosan no kuruma ja arimasen. これはおとうさんのくるまじゃありません。 | Ini bukan mobil punya ayah. |
Latihan 1:
Kore wa hon desu. (Watashi) | Kore wa watashi no hon desu. |
1. Sore wa pen desu. (Yamada san) 2. Are wa kuruma desu. (Otoosan) 3. Kore wa kamera desu. (Tomodachi) 4. Sore wa jitensha desu. (Brian san) 5. Kore wa terebi desu. (Watashi) 6. Are wa baiku desu. (Imooto san) 7. Kore wa konpyuuta. (Otooto san) 8. Sore wa te-pu desu. (Tomodachi) |
Menanyakan Pilihan
kita akan belajar bagaimana menanyakan mengenai "mana yang benar antara 2 benda atau hal". Silakan simak contoh-contoh berikut ini.
___ atau ___? | : ___desu ka, ___desu ka. ___ですか、___ですか。 |
Pensil atau pulpen? | : Enpitsu desu ka, boorupen desu ka. えんぴつですか、ボールペンですか。 |
Itu pensil atau pulpen? | : Sore wa enpitsu desu ka, boorupen desu ka. それはえんぴつですか、ボールペンですか。 |
Orang itu Yamada atau Kim? | : Ano hito wa Yamada san desu ka, Kim san desu ka? あのひとはやまださんですか、キムさんですか。 |
Kim orang Jepang atau orang Korea? | : Kim san wa nihon-jin desu ka, kankoku-jin desu ka. キムさんはにほんじんですか、かんこくじんですか。 |
Penjelasan:
• Pola kalimat “~ desu ka, ~ desu ka” digunakan untuk menanyakan pilihan mana yang benar antara dua hal. Orang yang bertanya meminta anda untuk memilih salah satu jawaban dari dua hal/benda yang ditanyakan.
• Pola kalimat “~ desu ka, ~ desu ka” digunakan untuk menanyakan pilihan mana yang benar antara dua hal. Orang yang bertanya meminta anda untuk memilih salah satu jawaban dari dua hal/benda yang ditanyakan.
Contoh Percakapan:
• Kore wa jisho desu ka, hon desu ka. これはじしょですか、ほんですか。 | Ini kamus atau buku? |
• Anata wa Furansu jin desu ka, Igirisu jin desu ka. あなたはフランス人ですか、イギリス人ですか。 | Kamu orang Perancis atau orang Inggris? |
• Are wa Yamada san no desu ka, anata no desu ka. あれはやまださんのですか、あなたのですか。 | Itu punya Yamada atau punya kamu? |
Latihan Percakapan:
A: | Anoo... sore wa jisho desu ka, hon desu ka. あのう、それはじしょですか、ほんですか。 | Hmm.. itu kamus atau buku? |
B: | Jisho desu. じしょです。 | Kamus. |
A: | Nan no jisho desu ka. なんのじしょですか。 | Kamus apa? |
B: | Eigo no jisho desu. えいごのじしょです。 | Kamus bahasa Inggris. |
A: | Chotto misete kudasai. ちょっとみせてください。 | Lihat dong. |
B: | Doozo. どうぞ。 | Silakan. |
Latihan:
Hon / Jisho (hon) | A: Hon desu ka, jisho desu ka. B: Hon desu. |
1. Pen / Enpitsu (pen) 2. Zasshi / Shinbun (zasshi) 3. Kuruma / Baiku (Kuruma) 4. Amerika-jin / Kanada-jin (Kanada-jin) 5. Sensei / Kaishain (kaishain) |
Menanyakan Jenis Benda
Partikel "no" dalam Bahasa Jepang merupakan salah satu partikel yang paling sering digunakan. Pada bagian ini anda akan belajar kembali mengenai penggunaan partikel “no” dalam konteks yang lain dari sebelumnya. Partikel “no” pada bagian ini digunakan untuk menyatakan atau menanyakan mengenai jenis benda.
Apa? | : Nan desu ka. なんですか。 |
___ apa? | : Nan no ____ desu ka. なんの__ですか。 |
Kunci apa? | : Nan no kagi desu ka. なんのかぎですか。 |
Ini kunci apa? | : Kore wa nan no kagi desu ka. これはなんのかぎです。 |
Itu buku apa? | : Sore wa nan no hon desu ka. それはなんのほんですか。 |
Itu kamus apa? | : Are wa nan no jisho desu ka. あれはなんのじしょですか。 |
Ini kunci. | : Kore wa kagi desu. これはかぎです。 |
Ini kunci ____. | : Kore wa ____ no kagi desu. これは__のかぎです。 |
Ini kunci mobil. | : Kore wa kuruma no kagi desu. これはくるまのかぎです。 |
Ini kunci motor. | : Kore wa baiku no kagi desu. これはバイクのかぎです。 |
Penjelasan: Untuk menanyakan jenis benda gunakan pola "nan no + KB desu ka" (KB apa?).
Contoh Lain:
• Kore wa nihongo no shinbun desu. これはにほんごのしんぶんです。 | Ini koran berbahasa Jepang. |
• A: Sore wa nan desu ka. それはなんですか。 B: Kagi desu. Baiku no kagi desu. かぎです。バイクのかぎです。 | A: Itu apa? B: Kunci. Kunci motor. |
• A: Are wa eigo no jisho desu ka. あれはえいごのじしょですか。 B: Iie, nihongo no jisho desu. いいえ、にほんごのじしょです。 | A: Apakah itu kamus bahasa Inggris? B: Bukan, kamus bahasa Jepang |
Kosakata
• Kagi (かぎ) : Kunci
• Kuruma (くるま) : Mobil
• Nihongo (にほんご) : Bahasa Jepang
• Shinbun (しんぶん) : Koran
• Baiku (バイク) : Motor
• ~ go : Bahasa ~
• Eigo (えいご) : Bahasa Inggris
• Nihongo ( にほんご) : Bahasa Jepang
• Jisho (じしょ) : Kamus
• Kuruma (くるま) : Mobil
• Nihongo (にほんご) : Bahasa Jepang
• Shinbun (しんぶん) : Koran
• Baiku (バイク) : Motor
• ~ go : Bahasa ~
• Eigo (えいご) : Bahasa Inggris
• Nihongo ( にほんご) : Bahasa Jepang
• Jisho (じしょ) : Kamus
Langganan:
Postingan (Atom)